Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

"KALAU ENGKAU MERASA SENANG DENGAN KEMATIAN MEREKA DALAM KEKAFIRAN DAN MASUK NERAKA, MAKA APA BEDANYA ENGKAU DENGAN IBLIS LA'NATULLAH..?"


Temboro Berda"wah_Seorang Jihadis Taliban pernah bertanya pada Haji Abdul Wahab Hafidzahullah: "Hai Syaikh..! Mengapa usaha Tabligh ini hanya berdakwah memakmurkan masjid saja..! Tapi tak pernah buat jihad perang musuh para kafirin..?"
Jawab:
Bhai Wahab balik bertanya, "Apakah engkau sudah buat dakwah kepada mereka..?"

Dia jawab, "Belum Syaikh..!"

Bhai Wahab melanjutkan, "Kalau kau berjihad perang dengan mereka..! Apakah jika kamu mati menjadi syahid..?

Dan kamu masuk syurga dengan hatimu merasa senang..?"

Dia menjawab, "Benar Syaikh..!"

Bhai Wahab berkata lagi, "Dan jika mereka (kafir) yang kau perangi itu mati dan masuk neraka, apakah hatimu merasa senang..?"

Dia terdiam..!

Maka Bhai Wahab katakan,

"KALAU ENGKAU MERASA SENANG DENGAN KEMATIAN MEREKA DALAM KEKAFIRAN DAN MASUK NERAKA, MAKA APA BEDANYA ENGKAU DENGAN IBLIS LA'NATULLAH..?

KERANA IBLIS JUGA MENGHENDAKI MEREKA KAFIR DAN MASUK NERAKA..!"

Hari ini kita fikirnya adalah menghadapi ummat yang tidak beriman ini sebagai musuh Allah. Sehingga timbul dalam diri kita keinginan untuk memerangi atau membunuh mereka semua. Padahal untuk menjadikan seseorang itu sebagai musuh agama, kita berkewajiban untuk mendakwahi mereka dulu.

Kalau mereka yang didakwahi tidak mau turut dengan perintah Allah, itupun boleh kita perangi setelah mereka menghalangi agama Allah dan membuat makar atas ummat islam. Dan kalaupun berperang, itupun harus dengan adab-adab perang yang dicontohkan oleh Nabi SAW.

Di dalam perjalanan hidup Nabi SAW tidak pernah Nabi SAW ini membenci seseorang kecuali daripada kekafirannya atau keyakinannya atau cara hidupnya, inilah yang Nabi SAW benci bukan individunya.
Tdk ada Nabi yg diutus oleh Allah SWT utk langsung membunuh org2 kafir atau para pelaku maksiat, melainkan seluruh Nabi telah membuat usaha DAKWAH dg lemah lembut, hikmah dan kasih sayang terlebih dahulu.

Jadi kita ini adalah Ummat yang Da’i, yaitu ummat yang memikirkan bagaimana ummat manusia ini dapat selamat dari adzab Allah dunia dan akherat. Inilah fikir yang harus dimiliki oleh seorang da’i, yaitu bagaimana ummat ini bisa selamat di dunia dan di akherat.

https://www.facebook.com/mujiburahman.mujiburahman.9?fref=nf