Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

AMALAN MAQOMI (Ketika Ditempat Mukim / Tidak Dalam Safar Dakwah)


Temboro Berda'wah_Maulana berkata : "Nanti ada satu masa, orang-orang akan mengetuk rumah kita untuk belajar agama.: " Jalan keluarnya : Setiap masjid hidup Amal Maqomi dan setiap rumah hidup dengan dakwah, ta'lim, dzikir ibadah, khidmat dan akhlak. Maulana berkata : "Nanti ada masanya suatu negara penduduknya masuk Islam semuanya."
Bagaimana jalan keluarnya untuk mengatasi hal itu ?
Jawabnya tiada lain yaitu dengan menghidupkan amalan maqomi di masjid dan di rumah.

Akan tiba suatu masa nanti ketika orang-orang baru dari tidurnya mendengar berita ada sebuah negara dengan seluruh penduduknya masuk agama Islam. Mereka yang baru masuk Islam ini ingin belajar bagaimana, seluruh tertib hidupnya sesuai dengan agama Islam. Seandainya sebuah negara tersebut adalah negara Cina dengan jumlah penduduk 1 milyar jiwa, maka bagaimana cara untuk mengatasinya.

Marilah kita fikirkan cara penyelesaiannya

Caranya ialah dengan menbaginya kemudian dihantar ke negara-negara Islam untuk diajar dengan ilmu agama Islam. Dari 1 milyar mua'alaf dibagi kepada 100 negara Islam, jadi setiap negara mendapat 10 juta orang, dan jumlah tersebut dibagi tiap propinsi i juta orang lalu dibagi lagi kepada markas daerah masing¬masing 100 ribu orang, jumlah tersebut terdiri dari 50 ribu laki-laki dan 50 ribu wanita. Kemudian yang laki-laki dibagi menjadi jama’ah – jama’ah. Seandainya setiap jama’ah berjumlah 10 orang maka diperlukan 5 ribu masjid/musholla yang hidup 5 amalan  maqomi sempurna. Sedangkan yang wanita dibagi rata-rata 5 orang tiap jama’ah sehingga terbentuk 10 ribu jama’ah lain dihantar ke rumah-rumah yang hidup amal agama sempurna. Jadi diperlukan 10 ribu, padahal saat ini masjid-masjid dan rumah-rumah yang hidup amal agama masih sedikit. Dari  contoh ilustrasi tersebut tampak betapa pentingnya usaha untuk menghidupkan AMALAN MASJID dan AMALAN RUMAH sebanyak-banyaknya

3 perkara yang dibuat Nabi setelah Hijrah :
1.    Membangun masjid.
2.    Meluangkan waktu/masa untuk masjid.
3.    Membuat amalan masjid.

4 Amalan Masjid yang dibuat Nabi
1.    Da'wah Ilalloh.
2.  Ta'lim Wata'lum.
3.    Dzikir Ibadah.
4.    Khidmat

7 Jaminan Alloh SWT jika hidup Amalan Masjid :
1.    Berkah rizqi serta rizqi yang tidak disangka-sangka.
2.    Harta, rumah dan kampung kita akan dijaga oleh Alloh SWT sebagaimana Alloh SWT menjaga 
       Baitulloah (Ka'bah)
3.    Istri dan anak kita akan Alloh SWT jaga sebagaimana Alloh SWT jaga istri dan anak Nabi Ibrahim AS
4.    Memenangkan yang haq dan menghancurkan yang batil
5.    Diri kita akan menjadi asbab hidayah
6.    Menundukkan hati pemimpin-pemimpin untuk taat kepada Alloh SWT
7.    Kita akan tercegah dan fitnah, fitnah terbesar yairu datangnya Dajjal.

5 Amalan Maqami untuk menghidupkan masjid
1.    Musyawaroh Harian
2.    Silaturahmi Harian 2,5 jam
3.    Ta’lim  masjid dan ta’lim rumah
4.    Jaulah I dan Jaulah II
5.    Keluar 3 hari tiap bulan

3 Jaminan Alloh SWT jika buat Amalan Maqami
1    Alloh SWT kekalkan iman kita
2.   Alloh SWT permudah usaha/kerja kita
3.   Alloh SWT akan  hantar kita ke seluruh alam

4 Keruian jika tidak hidup Amalan Masjid
1.  Agama akan terkeluar dari kita, keluarga, mahalla dan kampung kita
2.  Kita akan dihijab oleh Alloh SWT
3.  Akan keluar orang-orang musyrik, kafirdari rumah-rumah orang Islam
4.  Orang yang baikpun(alim) akan kesulitan dalam amal-amal agama

Pada saat ini terminal, stasiun bis, rumah sakit, klub malam, diskotik hidup 24 jam. Bagaimanakah dengan keadaan masjid kita sekarang ?
Orang-orang non Islam mampu hidupkan pasar 24 jam, sedangkan orang Islam tidak dapat hidupkan masjid selama 24 jam.

Orang bisa menghidupkan pasar 24 jam, dikarenakan :
1.    Orang-orang mau meluangkan waktu di pasar
2.    Membuat amalan di pasar
3.    Sehingga orang yang tidak berkepentingan di pasar pun bisa betah jalan¬-jalan di pasar.

Apabila amalan masjid hidup, maka akan tiba masa sebagaimana di zaman Rasululloh SAW dan para sahabat. Sahabat berada di luar masjid tapi fikir di di dalam masjid. Sehingga apabila sang anak ditanya dimana bapak ? dia Kapan pulang ? sebentar lagi. Mana bapak ? di masjid. Kapan pulangnya ? Tidak tahu ! (demikian lamanya di dalam, masjid).

Meagapa masjid di zaman Nabi hidup 24 jam, dikarenakan :
1.    Ada sahabat telah memberikan waktu seluruhnya untuk masjid (24jam)
2.    Ada sahabat telah memberikan waktu separuh hari di masjid, separuh waktu di rumah dan di tempat
       kerja.
3.    Ada sahabat telah memberikan waktu 1 hari di masjid dan 1 hari di rumah / tempat kerja.

Sayidina Umar RA dan kawan-kawan telah membagi waktunya setengah hari di pasar (berdagang) dan setengah hari di masjid. Abu Huroiroh RA, Mus'ab bin Umair RA dan kawan-kawan (ahlus suffah) telah menyediakan waktunya 24 jam di masjid.
Untuk menghidupkan amalan masjid kita harus buat keputusan dakwah menjadi maksud hidup. Di muhalla/masjid kita jangan dibuat suasana tasykil tetapi buat suasana kebesaran Alloh/Iman Yakin.